Al-Amanah. Sebagai upaya untuk menumbuhkan kecintaan pada al-Qur’an dan juga untuk menguatkan pengetahuan sejarah turunnya al-Qur’an maka pada hari rabu malam (28/04) tepatnya pada malam tanggal 17 Ramadhan 1442 H, seluruh dewan guru, santri dan santriwati kelas 5 yang muqim di dalam pondok berkumpul di lapangan Basket kampus putri untuk mengikuti rangkaian peringatan Nuzulul Qur’an.
Ustadzah Salmi,M.H.I yang ditugaskan sebagai pembawa hikmah nuzulul Qur’an menjelaskan bahwa maksud dari turunnya al-Qur’an secara berangsur angsur adalah untuk meneguhkan hati Rasulullah dalam berdakwah juga agar manusia mudah dalam memahami serta menerima ajaran al-Qur’an, karena kemampuan manusia dalam menyerap ilmu pengetahuan terbatas dan tidak bisa secara langsung melainkan harus secara bertahap.
“Mari kita amati proses kelahiran manusia dan ciptaan Allah lainnya seperti hewan, manusia ketika lahir untuk bisa merangkak dan berjalan membutuhkan waktu yang lama, beda halnya dengan hewan. Ada yang hanya butuh beberapa waktu sudah bisa berjalan. begitu juga dalam belajar manusia harus melewati berbagai jenjang. Ini sebagai bukti bahwa manusia tidak bisa menyerap pengetahuan sekaligus tetapi bertahap atau berangsur angsur, itulah alasannya mengapa al-Qur’an diturunkan secara berangsur angsur” ujarnya
Salmi yang juga merupakan mahasiswi program Doktor di UIN Alauddin Makassar jurusan tafsir menambahkan bahwa kandungan al-Qur’an sangat sesuai dengan tuntutan zaman, oleh karena itu dia berharap pada seluruh santri dan santriwati yang sudah mampu memahami bahasa Arab untuk meningkatkan pengetahuan al-Quran dengan membaca literasi-literasi tafsir yang berbahasa Arab agar pemahaman tentang al-Quran semakin meningkat agar bisa diamalkan dalam kehidupan sehari hari.
Direktur KMI Ust.Arsyid Saleh,S.Pd.I.,M.Pd yang mewakili pimpinan pondok dalam memberikan sambutan menyampaikan bahwa upaya pondok untuk menjaga agar semangat membaca al-Qur’an tidak dikalahkan oleh bacaan lainya maka di pondok Modern Al-Amanah melaksanakan berbagai kebijakan. Diantaranya adalah membaca al-Qur’an 30 menit sebelum memulai pembelajaran di kelas, dan juga membentuk Markaz Tilawah dan kelompok Tahfidz.
“Al-hamdulillah telah berjalan 1 tahun ajaran di pondok kelompok tahfidz yang diperuntukan bagi santri maupun santriwati yang ingin fokus menghafal al-Qur’an ada juga kelompok tilawah yang latihan 4 kali dalam seminggu. Program ini terus kita pantau dan evaluasi agar kekurangan-kekurangnnya segera kita perbaiki, begitu juga dengan program 30 menit sebelum belajar yang diawali dengan membaca Al-Qur’an” ungkap Direktur.
Direktur juga menyampaikan kesyukuranya karena santri dan santriwati Al-Amanah sudah mulai menulis buku, jadi tidak hanya menjadi pembaca tapi sudah mulai menulis. Terbukti dengan terbitnya 2 karya buku yang diterbitkan oleh Al-Amanah Press dan insya Allah kemampuan menulis akan terus ditingkatkan dengan melakukan pembinaan dengan menghadirkan narasumber yang ahli dibidang menulis buku.
Ditulis : Admin