Oleh : Ust. Arsyid Saleh,S.Pd.I.,M.Pd (Direktur KMI Al-Amanah)
Allah SWT berfirman : Surat Al-Baqarah : 155
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصّبِرِيْنَ
Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.
Ayat ini kalau kalau kita perhatikan, sesungguhnya adalah ayat yang tidak hanya berbicara tentang rentetan musibah, yang bisa menimpa manusia dalam kehidupan, tapi ayat ini mengandung petunjuk kepada kita untuk selalu bersikap optimis menghadapi keadaan apapun.
Memang ayat ini diawali dengan kata “walanabluwannakum” (sungguh kami akan coba manusia itu dengan rasa takut, dengan rasa lapar atau berkurangnya rezeki bahkan dengan kematian.
Persis dengan apa yang kita rasakan saat ini, hampir seluruh belahan dunia merasakan ketakutan apalagi diawal-awal masa covid-19 ini, orang takut keluar rumah, takut beraktifitas, dan akibat orang tidak bisa beraktifitas sebagian saudara-saudara kita kesulitan mendapatkan rezeki untuk menghidupi kebutuhan hidupnya sehari-hari, dan bahkan ada saudara-saudara kita yang wafat karena wabah ini, tapi perhatikan bagaimana Allah SWT menutup ayat ini dengan kata “wabasysyiri shoobirin”
Ayat ini di awali dengan ibtila’ bahwa memang ada cobaan, ada masalah dalam kehidupan, entah itu namanya penyakit, entah itu masalah ekonomi, masalah sosial atau masalah apapun, tapi di akhir ayat ini Allah tegaskan “wabasyirisobirin” yang artinya berilah kabar kembira bagi orang yang sabar.
Maka, Kita harus yakin dan percaya bahwa setelah cobaan yang Allah berikan ini akan ada kabar gembira, akan datang kabar-kabar baik, Allah akan mengangkat derajat kita dan derajat pondok kita tercinta.
Karena itu, kita semua untuk terus mengokohkan optimisme dalam diri kita, lihat bagaimana Allah SWT berbicara tentang orang-orang beriman di dalam al-Qur’an, semuanya dengan optimisme yang penuh. Dalam Suratul Fath, Allah gambarkan salah satu dari sifat orang yang beriman itu adalah :
يَبْتَغُوْنَ فَضْلًامِنَ الله
Mereka selalu berharap yang baik, mereka selalu berharap ada karunia Allah. Maka kalaupun sekarang ini ada yang disebut dengan pandemi, atau ada masalah yang kita hadapi, kita yakin pasti ada akhirnya, pertolongan Allah akan datang, dan Allah akan memberikan kabar gembira kepada kita kalau kita bersabar.
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا . إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al Insyirah: 5-6)
Oleh karena itu, Marilah kita perkuat hubungan kita dengan Allah SWT,
وَهُوَ الْخَالِقُ الْمُدَبِّرْ
Allah SWT lah Sang Pencipta dan Sang Pemelihara
Keselamatan, keafiatan, kesembuhan, perlindungan, semua bersumber dari Allah SWT
عَلَى إِلَ اللهِ تَصِيْرُ الْأُمُوْر
Semua perkara di dunia ini kembalinya kepada Allah
Maka dalam situasi sekarang ini, saat pondok diuji dengan berbagai macam masalah, dari masalah santri yang terkena covid-19 dan alhamdulillah telah dinyatakan sembuh, muncul lagi masalah yang lainnya, marilah kita menambah doa-doa kita, mari ikhlaskan munajat-munajat kita, berdoa dengan sepenuh-penuh keikhlasan, berharap kepada Allah SWT apa-apa yang kita hajatkan, utamanya kesabaran dan keselamatan untuk kita dan juga untuk seluruh saudara-saudara kita Umat Islam dan bahkan seluruh warga bangsa kita.
Dan yang terakhir, dan paling penting saat ini, Mari kita tetap bersabar dan beraktifitas dengan tetap menjaga protocol kesehatan, Harus kita Ingat dalam protokol kesehatan itu ada makna ibadah.
Rasul SAW menyampaikan kepada kita
اَلْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ اْلمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِه وَيَدِه
“Seorang muslim adalah orang yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya” (HR. Bukhori)
Hadits ini, menegaskan kepada kita Bahwa, orang Islam itu adalah seseorang yang orang lain selamat dari kemudharatannya.
Ketika kita tidak mengikuti protokol kesehatan, itu artinya kita tidak hanya membahayakan diri kita tapi juga bisa membahayakan orang lain.
Rasul SAW menyampaikan, iman itu ada 70an cabang, salah satu cabangnya adalah menyingkirkan duri dari tengah jalan. Menyingkirkan sesuatu yang bisa memudharatkan orang lain.
Maka ketika kita hadir di ruang publik, kita beraktifitas kemudian mengikuti protokol kesehatan seperti memakai masker, semua ini kita niatkan untuk menghindarkan orang lain dari kemudhratan yang datang dari diri kita, dan menghindarkan diri kita dari kemudharatan yang datang dari orang lain. Maka itu adalah ibadah…
Semoga apa yang kami sampaikan, bermanfaat untuk kita semua, dan mari kita sama-sama bersabar untuk beberapa waktu, semoga Allah memberi kesehatan, keafiatan dan keselamatan kepada kita semua dan pondok kita yang tercinta ini, Amin Ya Rabbal ‘Alamin