Ujian merupakan suatu wadah bagi lembaga pendidikan untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan peserta didik dalam hal pengetahuan, penguasaan materi dan tingkat pemahaman materi yang sudah diajarakan di kelas. Bagi peserta didik yang baik, mereka akan mempersiapkan diri secara maksimal untuk dapat menjawab setiap pertanyaan yang diberikan.
Ujian merupakan salah satu agenda terbesar di Pondok Modern Al-Amanah yang tidak hanya melibatkan seluruh santri, akan tetapi juga melibatkan seluruh komponen asatidz. Maka, pelaksanaannya pun terorganisasi dengan baik melalui panitia ujian yang ditentukan Pimpinan Pondok. Selain itu, ujian di Pondok Modern Al-Amanah Liabuku tidak hanya meliputi aspek akademis, akan tetapi juga mencakup aspek mental. Sehingga, ujian yang ada di pondok ini menuntut seluruh santri dan asatidz untuk bersungguh-sungguh dan jujur.
Ujian yang dilaksanakan di Al-Amanah bertujuan mendidik santri-santriwatinya untuk mencintai ilmu pengetahuan. belajar itu bukanlah untuk sekedar mengikuti ujian, namun ujian merupakan sarana untuk belajar. Maka, santri dan santriwati Pondok Modern Al-Amanah mengenal istilah ‘ujian untuk belajar, bukan belajar untuk ujian’. Segala macam aktifitas yang berpotensi mengganggu konsentrasi belajar para santri-santriwati selama pelaksanaan ujian dihentikan untuk sementara, seperti menerima kunjungan ataupum aktiftas ektrakurikuler lainnya.
Pondok Modern Al-Amanah dalam mengembangkan dan upaya mengetahui daya serap peserta didik di bidang ilmu pengetahuan, menyelenggarakan ujian dengan menggunakan dua sistem yaitu syafahi (ujian lisan) dan tahriri (ujian tulis) dengan demikian santri benar-benar mempersaipkan diri untuk mengikuti ujian lisan dan ujian tulis.
Ujian Lisan (syafahi) di Pondok Modern Al-Amanah dilaksanakan selama 5 hari, dimulai mulai pada 4 Juni 2022 dan berakhir pada tanggal 8 Juni 2022, dengan peserta ujian 851 santri dari kelas 1 – 5 yang terdiri dari 349 putra dan 502 santriwati. Ujian Syafahi merupakan ujian yang memiliki peran penting dalam mengukur kemampuan para santri. Dewan guru dengan mudah dapat melihat langsung sejauh mana santri menguasai pelajaran yang sudah dipelajari selama satu semester dan sejauh mana kesiapan santri tersebut menghadapi ujian tulis (tahriri) nantinya. Dalam ujian ini memang tidak semua pelajaran diujikan, hanya pelajaran yang bersifat pengembangan bahasa dan masalah fiqh yang terbagi menjadi Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Al-Quran,
Materi Bahasa Arab meliputi mahfudzot, mutholaah, durusullughoh, nahwu, shorof, balahgoh. Materi Bahasa Inggris meliputi vocabularies, grammar, translation, reading. Materi Al-Quran meliputi Qiroah, tajwid, ibadah amaliyah, ibadah qouliyah, hafalan al-Qur’an , fiqh.